Tahun 2008, kompetisi Ligina berganti menjadi Indonesia Super League (ISL), pergantian kompeitisi ini merupakan kebijakan Badan Liga Indonesia ( BLI) untuk meningkatkan kualitas kompeitisi. Kompetisi kasta atas ini diikuti 18 tim profesional. Di tahun petamanya, tahun 2008, Arema dilatih Bambang Nurdiansyah.
Mantan pelatih Timnas U-23 ini awalnya mengusung sejumlah pemain-pemain muda, tapi prestasi Arema saat itu justru menurun, bahkan Bambang Nurdiansyah di tengah kompetisi bergulir setelah Arema kalah berturut-turut dua kali di kandang menyatakan mundur karena tekanan Aremania yang begitu tinggi yang menginginkan Arema berprestasi.
Pengganti Bambang Nurdiansyah yakni Gusnul Yakin, sampai kompitisi ISL pertama itu berakhir, Arema diposisi 10 besar. Pada kompetisi ISL kedua tahun 2009, persiapan Arema justru dianggap sebagai klub yang terlambat melakukan persiapan, semua pihak meragukan Arema akan eksis di kompetisi sepak bola Indonesia, karena atas kebijakan aturan PT Bentoel Investama sebagai pemilik Arema menyerahkan pengelolaan klub kepada konsorsium.
Praktis persiapan Arema sangat pendek, karena kerangka tim baru disusun hanya terpaut tiga minggu sebelum kompetisi bergulir. Yayasan Arema mendatangkan Robert Rene Alberts, pelatih asal Belanda yang tinggal di Malaysia, tidak hanya satu pun publik bola Indonesia mengenalnya.
Punggawa Arema sendiri, sebagian besar penilaian orang adalah pemain-pemain eks Arema, dan pemain yang sama sekali tidak dikenal saat itu. Namun, ditengah kompetisi bergulir, prestasi Arema Indonesia--setelah diganti namanya disamakan dengan nama PT-- justru berprestasi tercatat tidak tergeser di posisi puncak klasemen, hingga menjuarai ISL periode tahun kompetisi 2009/2010, dan pemain Arema Indonesia, Kurnia Mega terpilih sebagai pemain terbaik, Arema Indonesia juga mampu meraih runner-up Piala Indonesia tahun 2010 (dilansir dari berbagai sumber)
Indonesia Super League
Title Liga Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
ISL Djarum Super I 2008/09 Bambang Nurdiansyah
Gusnul Yakin 10
ISL Djarum Super II 2009/10 Robert Rene Alberts 1 Juara
Mantan pelatih Timnas U-23 ini awalnya mengusung sejumlah pemain-pemain muda, tapi prestasi Arema saat itu justru menurun, bahkan Bambang Nurdiansyah di tengah kompetisi bergulir setelah Arema kalah berturut-turut dua kali di kandang menyatakan mundur karena tekanan Aremania yang begitu tinggi yang menginginkan Arema berprestasi.
Pengganti Bambang Nurdiansyah yakni Gusnul Yakin, sampai kompitisi ISL pertama itu berakhir, Arema diposisi 10 besar. Pada kompetisi ISL kedua tahun 2009, persiapan Arema justru dianggap sebagai klub yang terlambat melakukan persiapan, semua pihak meragukan Arema akan eksis di kompetisi sepak bola Indonesia, karena atas kebijakan aturan PT Bentoel Investama sebagai pemilik Arema menyerahkan pengelolaan klub kepada konsorsium.
Praktis persiapan Arema sangat pendek, karena kerangka tim baru disusun hanya terpaut tiga minggu sebelum kompetisi bergulir. Yayasan Arema mendatangkan Robert Rene Alberts, pelatih asal Belanda yang tinggal di Malaysia, tidak hanya satu pun publik bola Indonesia mengenalnya.
Punggawa Arema sendiri, sebagian besar penilaian orang adalah pemain-pemain eks Arema, dan pemain yang sama sekali tidak dikenal saat itu. Namun, ditengah kompetisi bergulir, prestasi Arema Indonesia--setelah diganti namanya disamakan dengan nama PT-- justru berprestasi tercatat tidak tergeser di posisi puncak klasemen, hingga menjuarai ISL periode tahun kompetisi 2009/2010, dan pemain Arema Indonesia, Kurnia Mega terpilih sebagai pemain terbaik, Arema Indonesia juga mampu meraih runner-up Piala Indonesia tahun 2010 (dilansir dari berbagai sumber)
Indonesia Super League
Title Liga Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
ISL Djarum Super I 2008/09 Bambang Nurdiansyah
Gusnul Yakin 10
ISL Djarum Super II 2009/10 Robert Rene Alberts 1 Juara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar